Diceritakan, ada seorang jejaka Muslim yang tidak ikut Jumatan. Dia malah pergi ke hutan untuk memburu ayam hutan.
Ketika sedang mencari-cari di rerumputan yang tinggi dan lebat, tiba-tiba tampak seekor harimau bergigi tajam yang mencuat ke luar mulutnya lagi tertidur.
Sang jejaka kaget, senapannya jatuh ke jurang. Bahkan terlalu kagetnya, tubuhnya jatuh ke belakang tepat di atas sebongkah batu. “gedebug krakk..” Kedua kakinya copot (eh, copot!).
Gara-gara ada suara gaduh (sang jejaka jatuh dan teriak, “Au, au, au!”) sang harimau bangun. Ia menghampiri sang jejaka dan melakukan ‘pendekatan’ (uh-oh!). Sang jejaka sudah tak bisa apa-apa lagi, pasrah sudah menerima nasibnya.
Lalu, sang jejaka berdoa. “Ya Allah, maafkanlah hamba karena tidak shalat Jumat di hari ini, hari Jumat yang mulia ini.”
“Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu, jadikanlah harimau bergigi tajam, berkuku runcing, bertubuh besar, dan berkulit loreng ini yang sedang berada di depan saya menjadi harimau yang soleh. Kabulkanlah, Ya Rabbi! Amiin!”
Tiba-tiba ada suara petir. “jelegerr…” Sang harimau mendekati tubuh sang jejaka sedekat-dekatnya, kemudian mengangkat kedua kaki depannya dan berkata,
“Allahumma baariklanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa azabannaar…” (sekedar info: doa hendak makan bagi umat Muslim)
Ketika sedang mencari-cari di rerumputan yang tinggi dan lebat, tiba-tiba tampak seekor harimau bergigi tajam yang mencuat ke luar mulutnya lagi tertidur.
Sang jejaka kaget, senapannya jatuh ke jurang. Bahkan terlalu kagetnya, tubuhnya jatuh ke belakang tepat di atas sebongkah batu. “gedebug krakk..” Kedua kakinya copot (eh, copot!).
Gara-gara ada suara gaduh (sang jejaka jatuh dan teriak, “Au, au, au!”) sang harimau bangun. Ia menghampiri sang jejaka dan melakukan ‘pendekatan’ (uh-oh!). Sang jejaka sudah tak bisa apa-apa lagi, pasrah sudah menerima nasibnya.
Lalu, sang jejaka berdoa. “Ya Allah, maafkanlah hamba karena tidak shalat Jumat di hari ini, hari Jumat yang mulia ini.”
“Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu, jadikanlah harimau bergigi tajam, berkuku runcing, bertubuh besar, dan berkulit loreng ini yang sedang berada di depan saya menjadi harimau yang soleh. Kabulkanlah, Ya Rabbi! Amiin!”
Tiba-tiba ada suara petir. “jelegerr…” Sang harimau mendekati tubuh sang jejaka sedekat-dekatnya, kemudian mengangkat kedua kaki depannya dan berkata,
“Allahumma baariklanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa azabannaar…” (sekedar info: doa hendak makan bagi umat Muslim)